Sabtu, 13 Mei 2017

Sejarah Purbalingga

SEJARAH KABUPATEN PURBALINGGA

Sejarah Kabupaten Purbalingga




 Nama Purbalingga berdasarkan kosa katanya terdiri atas dua suku kata, yaitu purba yang berarti kuna dan lingga yang berarti phallus. Selain pengertian ini, juga dikenal cerita tutur tentang asal mula nama Purbalingga, yaitu terdapatnya tokoh Kyai Purbasena dan Kyai Linggasena yang dipercaya sebagai cikal bakal terbentuknya Purbalingga. Dari interpretasi nama Purbalingga mengindikasikan bahwa daerah ini mengandung berbagai tinggalan kebudayaan dari masa yang paling tua yaitu Purba.
Usai perang Diponegoro tahun 1830 terjadilah penataan wilayah di daerah Vorstenlanden yang dikenal dengan ‘Twede Vorstenlanden’ atau Vorstenlanden kedua. Dampak dari Perang Diponegoro, yaitu Sunan Pakubuwono ke-VI dibuang ke Ambon oleh Belanda dan diganti oleh Pakubuwono ke-VII sebagai Raja Surakarta. Dengan demikian seluruh wilayah ‘mancanegara’ (mancanegara : daerah yang de facto belum menjadi kekuasaan Belanda)  Surakarta, termasuk Purbalingga harus mengikuti situasi seperti itu. Oleh karena itu melalui Resolutie Van Den pada tanggal 22 Agustus 1831, daerah Banyumas dan bawahannya mendapat bagian penataan. Penataan itu berdasarkan surat komisaris Vorstenlanden tertanggal 20 April 1830 dan Besluit Van pada tanggal 18 Desember 1830 nomor 1.
Kabupaten Purbalingga terdiri atas 18 kecamatan, diantaranya:
Sebanyak 18 kecamatan itu dibagi lagi atas 224 desa dan 15 kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Kota Purbalingga.

INDUSTRI
Di Purbalingga ada banyak industri dengan bahan baku rambut manusia untuk dijadikan bulu mata palsu (eye-lash) atau juga dibuat wig atau rambut palsu serta sanggul maupun hair piece yang dipasang untuk memberikan tambahan rambut atau juga high-light secara temporer di rambut kita.[3] Keistimewaan lain adalah industri knalpot yang merupakan transformasi dari industri kuali dan panci tembaga. Knalpot Braling cukup terkenal di kalangan pemilik mobil, sebagai alternatif suku cadang murah. 

PARIWISATA
  • Owabong, tempat wisata air
  • Gua Lawa, Goa alam yang terletak di Kecamatan Karangreja, 25 km sebelah utara Purbalingga.
  • "Wisata Agro Kebun Strawberry" beserta panorama "Gunung Lompong" yang terletak di Pratin, SerangKarangreja.
  • Desa Wisata Karangbanjar, merupakan pemukiman dengan suasana Pedesaan yang alami dan aneka pusat kerajinan rumah tangga. Desa Wisata Karangbanjar merupakan salah satu tujuan wisata yang sering dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun manca negara. Letaknya juga sangat strategis, karena tepat sejalur dengan objek wisata andalan lainnya seperti Owabong, Taman , Taman Buah dan Museum Uang. Di desa Wisata Karang Banjar ini, pengunjung dapat melihat secara langsung ke home industri proses pembuatan rambut palsu, bulu mata palsu, sapu lidi, sapu ijuk, sanggul. Ada juga fasilitas ‘homestay’ di rumah penduduk dengan biaya yang sangat terjangkau. Suasana pedesaan yang sejuk, makanan khas daerah setempat, penduduk yang ramah membuat suasana yang semakin nyaman.
  • Objek wisata air Bojongsari atau terkenal dengan singkatan Owabong juga merupakan objek wisata favorit. Saat ini ada banyak arena bermain yang melengkapi Owabong ini. Di samping kolam renang juga ada kolam arus, arena Gokar, waterboom, rafting/arung jeram, terapi ikan, arena outbond dan permainan air lainnya.
  • "Purbasari Pancuran Mas", dikenal pula sebagai RiverWorld karena memiliki koleksi ikan air tawar yang lengkap seperti Arwana, Piranha dan ikan raksasa Arapaima Gigas dari Sungai Amazon yang panjangnya mencapai 3 meter. Selain itu terdapat pula koleksi Unggas, Koleksi Burung dan Tanaman Hias yang menarik juga disertai area permainan anak berupa 'Waterboom.
  • Pendakian Gunung Slamet dapat dimulai dari Pos Bambangan, Desa KutabawaKecamatan Karangreja. Rute ini termasuk rute paling populer bagi para pendaki.
  • Monumen Jenderal Soedirman, yang terletak di Desa Bantarbarang Kecamatan Rembang. Berupa patung Jenderal Soedirman dan tempat kediaman dia semasa kecil di antaranya ranjang kayu tempat dia tidur waktu bayi, perpustakaan, masjid, dan relief kisah kehidupanya.
  • Museum Uang, berisi koleksi uang-uang kuno dari Indonesia dan mancanegara.
  • Museum Reptil dan Serangga (Purbalingga Reptile and Insect Park), berisi koleksi binatang melata dan reptil dan koleksi tanaman buah naga.
  • Museum Wayang Purbalingga
  • Museum dan Perpustakaan Umum Daerah Poerbakawatja
  • Bumi perkemahan dan arena Outbound Munjul Luhur, KarangbanjarKalimanah, serta ada pula bumi perkemahan lain di Purbalingga yaitu bumi perkemahan Serang di desa SerangKarangreja
  • Kolam Pemandian Walik Asri
  • Curug Karang, disebut demikian karena memiliki bebatuan hitam dan terjal dengan tiga tingkatan curug serta Curug Panyatan yang keduanya terletak di kecamatan Rembang.
  • Curug Nini, walaupun air terjunnya tidak terlalu tinggi, di bawah curug ini terdapat sumber mata air yang tidak pernah kering. Menurut ceritera rakyat setempat, di sini terdapat ikan yang tinggal kepala dan durinya saja.
  • Curug Silintang dan Silawang, curug ini terletak di desa Tlahab LorKarangreja.
  • Curug Ciputut, yang memiliki ketinggian 30 m, panorama alamnya sangat indah dan air curug ini juga tidak pernah kering. Di objek wisata alam ini sering di kunjungi wisatawan remaja pada saat libur. Medan menuju Curug Ciputut ini agak sulit. Justru karena tingkat kesulitan menuju lokasi wisata ini sering dijadikan sarana petualangan bagi wisatawan remaja.
  • Kabupaten Purbalingga juga memiliki objek wisata air cukup eksotik, yakni "Congot" yang merupakan pertemuan dua buah sungai, yakni Sungai Klawing dan Serayu. Objek wisata ini terletak di Desa Kedungbendo, Kecamatan Kemangkon, sekitar 15 km selatan kota Purbalingga.
  • "Usman Janatin City Park", Purbalingga. Sebelum dijadikan taman kota, dulu area ini merupakan Pasar Kota Purbalingga akan tetapi lokasi pasar telah dipindah ke bekas Stadion Wasesa (sekarang stadion berada di Kelurahan Purbalingga Kidul dengan nama "Gelora Goentoer Darjono") dengan nama (Pasar Segamas) yang merupakan salah satu pasar terbesar di Jawa Tengah. Tempat ini biasa anak muda-mudi bisa berkumpul, duduk-duduk di taman kota yang luas. Di tempat ini dilengkapi dengan LCD yang berukuran besar menayangkan serba serbi kota Purbalingga dengan perkembangannya. Di sini pula terdapat gedung Entertainment Center yang digunakan untuk acara-acara kesenian serta terdapat panggung di sisi selatannya.